Kecerdasan emosional

Pengarang: Laura McKinney
Tanggal Pembuatan: 7 April 2021
Tanggal Pembaruan: 13 Boleh 2024
Anonim
Kecerdasan Emosional (Daniel Goleman) ► Pengetahuan Khusus ► Animasi Ringkasan Buku
Video: Kecerdasan Emosional (Daniel Goleman) ► Pengetahuan Khusus ► Animasi Ringkasan Buku

Isi

Itukecerdasan emosional Ini adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, dan mengelola emosi sendiri, sedemikian rupa sehingga memiliki ritme hidup yang seimbang yang memfasilitasi hubungan dengan orang lain, dan fokus pada tujuan dan sasaran tanpa risiko meninggalkannya karena krisis sesaat. .

Konsep tersebut terkait dengan kebangkitan ilmu hubungan manusia, yang mulai muncul secara kuat pada abad ke-20. Ekspresi tersebut hanya dipopulerkan pada akhir abad oleh Daniel goleman, yang menganggap fungsi otak sebagai cara alternatif daripada yang diketahui, dengan pusat-pusat emosi jauh sebelum pusat-pusat rasional yang menjelaskan cara berpikir dan perasaan manusia. Dengan cara ini, menurut Goleman pusat emosi memiliki kekuatan yang jauh lebih kuat daripada yang diketahui untuk mempengaruhi fungsi otak secara keseluruhan.

Apa yang tercakup dalam kecerdasan emosional?

Gagasan untuk meningkatkan kecerdasan emosional bukanlah untuk mengubah kemampuan seseorang untuk membangkitkan emosi, melainkan reaksi terhadapnya, yang seringkali memiliki dampak yang sama atau lebih besar dalam kehidupan sehari-hari daripada emosi itu sendiri.


Dengan cara ini, dikatakan demikian Orang dengan kecerdasan emosional tinggi tidak menderita lebih sedikit sensasi negatif atau lebih positif, tetapi mampu mengukurnya dengan ukuran yang tepat..

Secara umum, ada tiga kualitas yang membentuk kecerdasan emosional yang baik:

  • Identifikasi emosi: Orang dapat mengetahui apa yang mereka rasakan setiap saat dan mengapa, dan dengan cara ini menyadari ketika pemikiran dan perilaku mereka dipengaruhi oleh perasaan tersebut.
  • Mengelola emosi: Berdasarkan pemahaman itu, mereka mampu mengontrol impuls mereka atau reaksi langsung yang tampaknya ditanyakan oleh otak, mengukur konsekuensi yang mungkin mereka miliki ketika emosi tiba-tiba itu berhenti.
  • Identifikasi emosi orang lain: Apa yang dapat mereka lakukan untuk diri mereka sendiri, mereka mampu melakukannya dengan orang lain. Dengan cara ini, mereka dapat mengenali momen ketika orang lain kesal karena suatu alasan, dan dengan cara ini merelatifkan tindakan yang mereka lakukan pada situasi tersebut.

Biasanya orang yang memiliki kualitas ini orang yang seimbang secara sosial, ramah, ceria dan yang bukannya khawatir melihat masalah sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang.


Selain itu, karena orang harus sangat sering menghadapi situasi di mana kesan pertama itu penting (pertemuan dengan pasangan, wawancara kerja), kecerdasan emosional biasanya menjadi poin kunci dalam kasus ini.

Contoh Kecerdasan Emosional

Banyak hal yang telah ditulis mengenai kecerdasan emosional, namun ada beberapa pedoman yang dapat dijadikan contoh, terkait dengan perilaku tersebut dan cara untuk memperbaikinya. Berikut ini daftarnya:

  1. Pengalaman pribadi dapat digeneralisasikan kepada orang lain, tetapi hanya sampai titik tertentu. Individualitas masing-masing harus dipahami.
  2. Pikirkan tentang reaksi langsung terhadap emosi, cobalah menafsirkannya dan belajar darinya.
  3. Penting untuk memiliki orang yang Anda percayai untuk mengekspresikan secara konkret emosi yang Anda rasakan.
  4. Hindari stimulan sensasi tertentu: biasanya obat-obatan, kafein, atau obat lain dapat memenuhi peran ini, yang bertentangan dengan kecerdasan emosional.
  5. Otak sering kali tumpang tindih emosi yang sebenarnya dengan orang lain: orang sering marah agar tidak mengungkapkan kesedihan. Benar-benar memahami emosi apa yang Anda rasakan adalah salah satu poin tertinggi dari kecerdasan emosional.
  6. Pahami fungsi emosi dalam tubuh, dan jangan menilai fakta perasaan buruk atau baik sebagai sesuatu yang lebih dari apa adanya: emosi sementara.
  7. Hargai kesuksesan orang lain, tanpa terus menerus membandingkan dan menarik kesimpulan untuk kehidupannya sendiri.
  8. Orang dengan kecerdasan emosi tinggi mampu menerima kesalahan yang dibuat dan memaafkannya, tetapi tidak dengan berhenti belajar dari apa yang telah mereka lakukan.
  9. Orang juga harus bisa mengidentifikasi kesalahan mereka, tidak jatuh ke dalam narsisme dimana mereka pikir mereka melakukan segalanya dengan baik. Ini tentang menemukan keseimbangan.
  10. Salah satu ruang untuk meningkatkan kecerdasan emosional pada anak adalah bermain, dan khususnya olahraga. Eksposur kekalahan yang dimiliki semua peserta membuat mereka yang akhirnya menang bisa dengan jelas mengukur perasaan mereka yang kalah. Ini berlanjut dalam latihan olah raga pada orang tua, dan bahkan dalam situasi seperti wawancara kerja.



Postingan Populer

Kalimat dengan preposisi "dari"
Kata majemuk
Esai Pendek